Networking, Teori dan Praktek

Menanggapi pertanyaan banyak orang terkait mana yang lebih dahulu dipelajari jika ingin mendalami dunia IT networking, teori atau praktek, maka jawaban pasti adalah teori dulu baru praktek. Seperti teknologi lainnya, IT networking memiliki dua bagian yang mesti dikuasai, yaitu teori dan praktek, bagian teori adalah bagian yang paling tidak disukai untuk dipelajari. Bagian prakteknya tidak sesulit seperti teorinya, dalam praktek banyak hal yang dinasehatkan pada teori tidak mesti harus diterapkan 100 persen, namun sistem yang dibangun masih bisa berjalan.

Teori networking yang dianggap sulit dan sering dihindari, merupakan dasar yang kuat bagi seorang network engineer sebelum terjun ke dunia praktis. Hukum utama yang harus dikuasai dalam teori adalah OSI layer, OSI layer tidak hanya sekedar pemahaman teori namun OSI layer adalah landasan utama dalam IT networking tidak hanya dalam urusan teori tapi juga dalam urusan praktek.

Teori bisa dipelajari mulai dari bagaimana proses sebuah data yang akan dikirim oleh satu komputer bisa terkirim ke komputer lain. Prosesnya mulai dari koneksi antara dua komputer dan berkembang menjadi beberapa komputer pada satu lokasi dan menyebar ke komputer-komputer yang letaknya berjauhan. Secara praktek, membangun koneksi antara dua komputer memang mudah, pasang kabel ke port Ethernet, konfigur ip address, tes koneksi dan selesai.

Beberapa Teori dasar yang wajib dipelajari:

1.    OSI layer.
Dalam networking OSI layar adalah landasan utama yang mesti dikuasai karena OSI layter menjabarkan bagaimana setiap tahapan dari mulai dari tingkat aplikasi sampai ke koneksi fisik. Tiap-tiap lapisan secara ini kurang lebih dijelaskan secara rinci, mendetail melalui konsep layer yang dijabarkan dalam OSI 7 layer, masing-masing proses pada OSI layer menjelaskan secara detail bagaimana data bisa sampai melalui media komunikasi.
Panduan teori yang diberikan oleh OSI layer bagai penunjuk arah agar tidak tersesat dan juga agar sistem jaringan yang dibangun menjadi lebih efektif dan efisien. Dalam praktek kita mungkin hanya mendengar dan mengetahui sekilas tentang TCP dan UDP, akan tetapi kedua protocol tersebut memegang peran yang penting dalam mengatur sistem transmisi data.
Kenapa, kapan harus pakai UDP atau TCP? Merupakan pertanyaan yang sering ditanyakan, dengan mempelajari lebih jauh tentang OSI maka pertanyaan tersebut mudah sekali untuk dijawab. OSI layer merupakan landasan teori yang membantu memberikan panduan bagaimana komputer yang berbeda operating system saling berkomunikasi.

2.    Network Topologi
Network topologi merupakan susunan perangkat komputer dan jaringan yang ada dalam sebuah jaringan komputer. Mengetahui dan mendalami tentang network topologi memberikan keuntungan yang besar dalam melakukan troubleshooting ataupun dalam mendesain sebuah jaringan komputer.
Banyak aspek yang berkaitan dengan topologi jaringan, mulai dari jenis-jenis topologi, jenis media yang digunakan,  kabel yang dipakai, jenis konektor dan sambungan kabel yang dipakai, mode wireless yang mesti digunakan dan masih banyak lagi dan semuanya harus diketahui meski prakteknya tidak semua dipakai dalam sebuah jaringan.

3.     Perangkat Network
Memahami perangkat network adalah hal penting, tiap-tiap perangkat network memiliki karakter yang berbeda-beda. Memahami secara mendalam karakter dari perangkat network akan memberikan kita pengetahuan yang luas terutama saat membangun sebuah jaringan dan juga saat melakukan troubleshooting. Perangkat jaringan yang wajib dipelajari adalah Hub, Network Interface Card (NIC), Bridge, Basic switch, Basic router, Basic firewall, Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) server dan juga wireless access point.

4.    Internet protocol
Protocol adalah adalah aturan-aturan yang mengatur bagaimana sebuah data terkirim dari satu komputer ke komputer lain. Hal utama yang mesti dipelajari adalah tentang data encapsulation. Data encapsulation memberikan gambaran tentang bagaimana sebuah data diproses dari layer aplikasi sampai ke layer physic sehingga bisa terkirim ke tujuannya.
Selama proses tersebut pada tiap-tiap layer selalu diberlakukan aturan-aturan yang dikenal sebagai protocol. Protocol pada masing-masing layer selalu berbeda-beda.

5.    Sistem pengalamatan
Ada dua jenis sistem pengalamatan dalam networking, alamat fisik atau mac address dan juga alamat logika atau IP address. Kedua jenis alamat ini berbeda karakternya. Sistem pengalamatan logis yang terdiri atas IP address dan hal-hal terkait seperti subnetmask ip class, lebih banyak dipakai dalam prakteknya namun peran dari alamat fisik juga penting terutama dalam koneksi jaringan LAN.

6.    Routing dan swiching
Routing merupakan proses pengiriman packet dari satu komputer ke komputer lain yang berada pada LAN yang berbeda. Secara teori routing merupakan proses yang paling rumit untuk dipelajari, jika tidak benar-benar memahami teorinya maka akan lebih sulit dalam prakteknya.
Switching merupakan pengaturan pengiriman data yang terjadi pada LAN yang sama. Routing dan switching merupakan dua bagian dari networking yang harus benar-benar dikuasai secara teori agar memudahkan dalam prakteknya.

7.    Keamanan jaringan
Setelah terbangun jaringan komputer maka selanjutnya yang mesti dikuasai adalah bagaimana mengatur sistem pengamanan dari jaringan komputer. Pengaman jaringan adalah bagian yang sangat penting terkait dengan kenyamanan pemakainya. Mempelajari teori pengamanan jaringan seperti memasuki dunia yang berbeda dibanding dengan aspek-aspek networking lainnya.

Urusan praktek adalah urusan jam terbang, semakin sering terlibat dalam praktek semakin anda akan terbiasa. Praktek tanpa dasar teori yang kuat akan membuang anda seperti orang kebingungan dalam gelap, tak tahu arah kemana. Memasuki dunia praktis dengan bekal teori yang kuat akan membuat kita mantap  dan tidak bimbang ketika dihadapkan pada masalah praktis.

Demikian, somoga berguna.
Sumber gambar : http://www.flickr.com/photos/xeni/397163659/