Tentang Ip Address dan Protokol DHCP

Sistem pengalamatan IP address secara otomatis dan dinamis dikenal lebih efesien dan mempermudah perkerjaan para network engineer, administrator server dan sistem infrastruktur dalam membangun sebuah sistem jaringan komputer.
Kunci utama pengalamatan IP address secara otomatis dan dinamis adalah protocol DHCP atau Dynamic Host Configuration Protocol. DHCP merupakan protocol dari layer aplikasi OSI layer yang berfungsi untuk memberikan IP address kepada klien.

Berikut adalah fakta-fakta terkait dengan DHCP dan perannya dalam pengalamatan IP address:

1.    DHCP adalah protocol layer 7 dari OSI layer.
2.    Pada layer 4 Tranport layer OSI Layer, DHCP termasuk dalam port UDP
3.    Syarat agar klien-klien bisa mendapatkan IP secara otomatis via DHCP maka harus tersedia DHCP server. Router dan Operating sistem tertentu dapat dijadikan sebagai DHCP server.
4.    Klien yang membutuhkan Ip address mengirimkan permintaan kepada DHCP server, server kemudian mengirim balasan atas permintaan klien.
5.    Informasi balasan dari server berupa:
a.    IP address
b.    Subnet mask
c.    Domain name
d.    Default gateway 
e.    DNS
f.    WINS
6.    Protokol DHCP menggunakan port UDP 67 untuk komunikasi dari klien ke server, sedangkan dari server ke klien menggunakan port UDP 68.
7.    DHCP klien (IP Versi 4) saat mengirimkan permintaan kepada DHCP server menggunakan metode broadcast yaitu dengan menyebarkan packet permintaan tersebut ke semua host atau komponen dalam segment network yang sama.
8.    Butuh konfigurasi khusus pada router jika DHCP server dan DHCP klien berada pada segment network yang berbeda. Alasannya karena permintaan dari klien DHCP ke server adalah berupa broadcast dan secara default semua lalulintas broadcast diblok oleh router.
9.    IP address yang disetting secara dinamik sifatnya sementara, istilahnya di- lease atau disewakan dari server ke klien. Ketika masa sewanya berakhir maka klien harus mengajukan permintaan ulang kepada server.
10.    Jika terjadi konflik maka IP address tersebut akan diblok dan tidak dapat dipakai lagi untuk sementara waktu.

Dengan memahami tentang DHCP maka setidaknya memberikan kepada kita gambaran tentang bagaimana komputer kita secara otomatis terpasang alamat IPnya.