Service set adalah pengelompokan perangkat Wireless LAN secara logika bukan secara fisik.
Ketika pemancar atau transmitter mengirimkan gelombang elektromagnet berupa Radio Frequency dan diterima oleh penerima, setelah itu pemancar akan memberikan semacam salam atau sapaan kepada penerima berupa Seivice Set Identifier atau SSID.
Jadi SSID merupakan tanda pengenal antara access point dengan client-clientnya. Wireless client tidak dapat tersambung dengan wifi access point atau wi-fi router jika SSID-nya tidak cocok.
Berikut adalah penjelasan mengenai hal-hal yang terkait dengan SSID yang sering kita alami dan jumpai.
1. SSID di-generate atau dikeluarkan oleh Wifi Access Point atau Wi-fi Router bukan oleh wifi client.
2. Secara default jika tidak di-set maka SSID akan mengikuti nama produsen perangkat wi-fi Access Point yang terpasang. Misalnya Linksys, TP-LINK, DLINK dan sebagainya.
3. SSID antara client dan Access point harus sama.
4. SSID ( Service Set Identification ) biasanya selalu muncul atau terlihat oleh wireless client.
5. Administrator bisa mengatur agar SSID tidak terlihat oleh wi-fi client.
6. Secara default setiap access point menyebarkan ( broadcast ) SSID.
7. Jika tidak terlihat oleh wi-fi client secara otomatis maka SSID harus ditambahkan secara manual agar client Wifi bisa terhubung dengan access point.
8. Jumlah maksimum karaketer SSID yang dapat diset adalah sebanyak 32 karakter.
9. Jika terdapat lebih dari satu Access point dalam satu network maka SSID yang di-broadcast oleh tiap-tiap access point haruslah sama.
10. SSID berbeda dengan WEP, WPA atau wifi security lainnya.
Pastikan SSID sudah diset dengan karakter atau kata-kata yang gampang diingat.
Bonus:
Berikut kata-kata atau karakter yang keren untuk dijadikan sebagai SSID wifiBot-Net, Desolate, PasswordStealer, Police_Surveillance_Van2, EYE_IN_SKY,HelloWorld,alwayson, langit_biru, penjaga-awan dan sebagainya.