Kondisi ini dikenal dengan istilah broadcast. Broadcast pada network menyebabkan padatnya lalu lintas data pada jaringan. Salah satu cara yang dipakai untuk mengurangi efek dari broadcast karena dengan mengecilkan sebuah blok IP address dari sebuah Network maka pesan broadcast yang dikirim menjadi lebih sedikit sesuai dengan jumlah IP address dari host yang tersedia.
Cara ini hanya bisa dilakukan dengan menggunakan subnetting.
Tujuan lain dari subnetting adalah membuat pemakaian IP address menjadi lebih irit. Jika pada network anda terdapat ip address class C default dengan jumlah IP yang bisa dipakai adalah sebanyak 254 IP maka dengan subnetting bisa diefisienkan menjadi lebih kecil sesuai atau berimbang dengan jumlah host yang ada. Misalnya pada LAN terdapat 20 host maka sebaiknya anda gunakan subnetting untuk menentukan subnetwork yang berimbang dengan jumlah host.
Jika hanya terdiri atas 20 host maka dengan subnetting maka anda tidak perlu menggunakan Network address yang berkapasitas 254 IP address, cukup dengan network address yang memiliki kapasitas 30 IP address.
Selain efisiensi, subnetting juga memiliki fungsi pengamanan, jika anda memiliki koneksi point to point, antara server dengan server atau server dengan router maka gunakan subnetting untuk menentukan blok atau network address yang hanya terdiri atas 2 ip address saja. Dengan demikian dua komputer atau perangkat jaringan yang menggunakan subnetwork yang terdiri atas dua ip address tidak akan terkoneksi dengan komputer lain di luar range IPaddres itu karena yang tersedia hanya 2 IP address saja.
Demikian alasan digunakannyanya subnetting yaitu untuk mengurangi efek broadcast yang membebani jaringan, mengirit pemakaian ip address dan juga untuk mengamankan koneksi pada jaringan point to point.
Sumber Gambar: http://www.flickr.com/photos/22746515@N02/4082492315/