Beberapa pertimbangan ini harus anda pikirkan ketika ingin menentukan jenis, bagaimana serta seperti apa IP address itu harus terpasang pada network yang akan kita bangun.
1. IP address ibarat alamat rumah atau sebuah kantor.
Sebagai alamat maka alamat tersebut harus jelas dan tidak boleh terjadi konflik di antara IP address pada satu komputer dengan komputer lainnya.
2. Pilihannya, hanya ada satu jenis IP address yaitu IP Private ( Bedakan dengan IP Publik )yang terbagi atas tiga kelas IP address, ketiga kelas IP private inilah yang boleh dipasang pada network di rumah kita atau di kantor.
Kenapa hanya ada tiga jenis IP address? Karena sudah diatur bahwa untuk jaringan Local area network atau LAN ( seperti jaringan kompter di rumah dan kantor ) hanya boleh menggunakan IP private.
Tujuannya adalah untuk membedakannya dengan IP public dan juga untuk menghemat ketersedian IP address.
Tiga jenis atau kelas dari IP private tersebut adalah:
a. Class A
IP address Class A adalah IP address versi 4 yang di awali dengan format 10.xxx.xxx.xxx , dengan subnetmask 255.0.0.0 .
IP address Class A secara teori memiliki kapasitas jumlah IP address sebanyak 2^24 = 16777216 IP address.
Tapi rasanya anda tidak akan pernah membutuhkan IP address dengan jumlah sebanyak itu.
b. Class B
IP address class B adalah IP address versi 4 yang hanya boleh dipasang pada LAN, format dari IP Private class B adalah mulai dari 172.16.xxx.xxx sampai 172.31.xxx.xxx dengan subnetmask 255.255.0.0.
IP private class B secara teori memiliki jumlah IP sebanyak 2^16 = 65536 ip address.
c. Class C
IP address class C adalah IP address versi 4 yang hanya boleh dipasang pada LAN, format dari IP Private class C adalah mulai dari 192.168.0.xxx sampai 192.168.254.xxx dengan subnetmask 255.255.255.0.
IP private class B secara teori memiliki jumlah IP sebanyak 2^8 = 256 IP address.
3. Pastikan berapa jumlah komputer terpasang.
Selain jumlah komputer yang terpasang, pikirkan juga tentang perkembangan ke depan, kemungkinan jika ada penambahan jumlah user dan komputer.
4. Pertimbangkan dan pelajari teknik subnetting
Subnetting adalah cara atau teknik untuk memperkecil range IP address. Misalnya ip address Class A yang jangkauan jumlahnya mencapai jutaan bisa diperkecil dengan teknik subnetting.
Contoh:
- IP address 10.xxx.xxx.xxx diperkecil menjadi 10.32.42.xxx dengan subnetmask 255.255.255.0
Di mana total ip address adalah sebanyak 254 IP address yang bisa dipasang sebagai ip address pada komputer klien.
- Segment IP address 192.168.1.xxx, subnetmask 255.255.255.0, dengan jumlah total IP sebanyak 254 bisa diperkecil hanya menjadi 14 ip address. Yaitu dengan menggubahnya menjadi segment ip address 192.168.1.0 dengan subnetmask 255.255.255.240
Dengan subnetting, sebuah blok ip address yang besar bisa diperkecil dan penggunaan ip address menjadi lebih efisien.
5. IP address untuk koneksi Khusus
Untuk koneksi point to point antara diperangkat komputer atau network device maka gunakan subnetting /30.
6. Menentukan range ip static dan ip dhcp.
Tidak semua komputer harus diberi IP address dengan metode automatic melalui DHCP server, untuk komputer klien pemberian IP address bisa dilakukan dengan cara static atau automatic. Tapi untuk IP default gateway,server dan networking device seperti router dan switch harus menggunakan IP static.
Gunakan Range IP yang terbawah, misalnya dari 1 sampai 10, khusus untuk kebutuhan IP static. Sedangkan range IP di atasnya( 11 sampai 254) bisa diatur sebagai IP dinamik untuk komputer klien.
7. IP publik tidak diperbolehkan dipasang di LAN
IP publik adalah IP yang dipakai atau dipasang pada komputer atau host yang terkoneksi langsung pada public network atau internet. Semua IP public harus diregistrasi terlebihi dahulu sebelum terkoneksi ke internet dan tidak sembarangan dipakai.
Semoga berguna.